BandungContemporary Art Awards, atau disingkat "BaCAA", diadakan untuk kelima kalinya di Lawangwangi Creative Space, Jl. Dago Giri No.99a, Mekarwangi wilayah Lembang di Bandung. Sebulan lamanya, dari tanggal 5 Oktober hingga 5 November 2017, mempersembahkan karya dari 15 finalis dimana tiga diantaranya dinobatkan karya terbaik. Acara award
Bandung Contemporary Art Awards, atau disingkat “BaCAA”, diadakan untuk kelima kalinya di Lawangwangi Creative Space, Jl. Dago Giri Mekarwangi wilayah Lembang di Bandung. Sebulan lamanya, dari tanggal 5 Oktober hingga 5 November 2017, mempersembahkan karya dari 15 finalis dimana tiga diantaranya dinobatkan karya terbaik. Acara award ini diadakan selama sebulan lamanya, dari tanggal 5 Oktober hingga 5 November 2017. BaCAA adalah ajang kompetisi yang digagaskan oleh Dr. Andonowati, selaku direktur ArtSociates di bawah Yayasan AB, untuk merangsang perkembangan seni rupa kontemporer di Indonesia dan berupaya meningkatkan partisipasi para peraih penghargaan seni dalam kancah Internasional. Dalam proses pemilihan, BaCAA mengundang seluruh seniman di Indonesia dibawah umur 40 tahun untuk berpartisipasi. Respon yang didapat pun positif, dari semenjak pertengahan Februari 2017, ada 400 peserta yang ikut submisi. Kemudian dari 400 peserta hanya 15 finalis yang lolos melalui beberapa tahap penjurian. Dewan Juri BaCAA 5 terdiri dari kurator seni Agung Hujatnikajennong, jurnalis seni Carla Bianpoen, kolektor seni Wiyu Wahono serta dua orang juri internasional, yaitu galeris asal LA, Susan Baik dan galeris asal Kuala Lumpur, Valentine Willie. Ratu Rizkitasari Saraswati. “Within Walking Distance” Restu Taufik Akbar. “INMaterial Truth Happiness Lies In Prespective” Ricky Janitra. “World Wide Web Waste” Kelvin Atmadibrata. “Deepthroat” Tara Astari Kasenda.”Solaris” Geugeut Pangestu Sukandawinata. “Di Dalam Kelambu Tertutup” Sarita Ibnoe.”Mengiras Membenahi” Rendy Raka Pramudya.”Bentuk Waktu Dalam Penciptaan” Andrita Yuniza Orbandi. “Menuju Kebenaran Nisbi” Muhammad Sabil Hibatulwafi. “Sesuatu Di Antara Kerumunan Masyarakat” Yovista Ahtajida. “Ustartz Konsultasi Seputar Syari’Art” Abshar Platisza. “Deram Presensi Subtil” Kelima belas peserta tersebut adalah Abshar Platisza, Andrita Yuniza Orbandi, Cynthia Delaney Suwito, Deni Ramdani, Etza Meisyara, Geugeut Pangestu Sukandawinata, Kelvin Atmadibrata, Mohamad Sabil Hibatulwafi, Ratu Rizkitasari Saraswati, Rendy Raka Pramudya, Restu Taufik Akbar, Ricky Janitra, Sarita Ibnoe, Tara Astari Kasenda, dan Yovista Ahtajida. Dan untuk Gelar 3 karya terbaik BaCAA5 diraih oleh Deni Ramdani, Cynthia Delaney Suwito dan Etza Meisyara. Selain itu, ada Special Mention Award yang diraih oleh Ricky Janitra. Para Menenang Bandung Art Contemporary Awards 5 Deni Ramdani meraih penghargaan berupa uang tunai sebesar Rp. lewat karyanya “O°”. Secara simbolis, karyanya menceritakan kerusakan lingkungan yang terjadi di sebagian bentang alam Bandung utara. Deni Ramdani. “O°” Deni menggantung kantung plastik besar berisi air dan ikan hias di atas gundukan tanah yang dibentuk menyerupai kontur tanah Bandung. Ia melubangi kantung plastik tersebut dengan jarum sehingga air sedikit demi sedikit menetes dan membasahi tanah di bawahnya. Perbandingan yang kontras antara kepelikan isu lingkungan dengan kesederhanaan tampilan”O°” menjadikan karya ini layak untuk menjadi salah satu pemenang. Peraih penghargaan art trip ke pusat seni dunia, Cynthia Delaney Suwito, juga menghadirkan isu ekologi dalam lingkup yang lebih global lewat cara yang sederhana. Berangkat dari sebuah spekulasi bahwa dengan menahan napas maka kita dapat menyumbangkan oksigen bagi orang lain, Cynthia ingin mengajak pemirsa untuk memikirkan kembali betapa berharganya oksigen bagi kehidupan kita. Cynthia Delaney Suwito. “Holding Breath” Dengan pendekatan relasional, Cynthia mengajak pemirsa untuk menahan napas selama mungkin menggunakan website. Ia kemudian mencatat waktu tersebut, membaginya dengan angka perkiraan jumlah manusia di bumi, dan mendapatkan angka hasil akhirnya dalam satuan nanodetik. Catatan tersebut ia jejerkan sebagai bagian dari karya “Holding Breath”. Etza Meisyara dengan karyanya “How Does It Feel? To Be A Refugee” berhasil memenangkan kesempatan residensi di Centre Intermondes, La Rochelle, Perancis. Secara liris, Etza menuliskan sebuah komposisi musikal sebagai catatan akan percakapan-percakapannya dengan para pengungsi di Munich, Jerman. Pertemuan ini, baginya hanyalah sebagian kecil dari refleksi persoalan yang lebih besar mengenai mobilitas manusia di masa sekarang. Etza Meisyara. “How Does It Feel? To Be A Refugee” Komposisi ini juga hadir dalam bentuk alat-alat makan yang dibentuk sebagai not balok pada lembaran besi, layaknya partitur raksasa dan mengeluarkan suara musik melalui speaker yang ditanam didalamnya. Bagi Etza, alat makan adalah simbol kehangatan dan kekeluargaan yang ia temukan dalam hubungan antar manusia. Semenjak diadakannya BaCAA pertama di tahun 2011, terdapat peningkatan keberagaman dalam eksplorasi metode, tematik maupun medium yang dipilih oleh para seniman. Perkembangan ini menunjukkan sebuah tren yang baik, di mana seniman muda Indonesia semakin membuka cakrawala mereka akan proses kreasi di luar cara-cara yang konvensional, memungkinkan para seniman untuk terus berinovasi dalam menampilkan karyanya. Selain itu, semakin banyaknya isu-isu aktual seperti sosial, politik, dan lingkungan yang diangkat oleh para seniman mempertegas seni sebagai ruang dialog yang dinamis.

TheSubtle Art of Not Giving a F*ck: A Counterintuitive Approach to Living a Good Life. The Yellow House: A Memoir (2019 National Book Award Winner) The Contemporary Regions of the World. The North and the South. BANDUNG CONFERENCE BANDUNG CONFERENCE In April 1955, the Asian-African Conference also known as Bandung Conference is where

Carla Bianpoen and Stevie Emilia The Jakarta Post Jakarta ● Thu, December 21, 2017 2017-12-21 0958 2000 1f87594453bb792833e1ece3a2e6eecd 4 Art & Culture art-and-culture,Art-Jakarta-2017,biennale,Biennale-Jogja,Jakarta-Biennale,Europalia-Arts-Festival,Art-Stage-Jakarta-2017 Free Undeterred by continuing commercial quiet in the art world, Indonesia’s artists and enthusiasts go the extra mile, infusing the art scene with astounding creative energy. INTERNATIONAL EXHIBITIONS A selected number of artists have been busy creating works based on colonial history for the 2017 Europalia Arts Festival, an international biannual arts and culture festival in Europe, which this year took Indonesia as its focus country. At the four-month festival, which runs until Jan. 21 next year, Indonesia aims to showcase the country’s diversity by presenting nearly 250 programs. Read also First exhibition for Indonesian comics history held in Brussels Meanwhile, a number of artists took part in the exhibition “Sunshower Contemporary Art from Southeast Asia 1980s to Now,” held at the Mori Museum and the National Art Center in Tokyo, which is now on its way to Fukuoka. While it is not immediately known how many other international events have included Indonesian artists, it seems there was a huge amount of creative energy on the move. Given the abovementioned successes, the outlook for next year is fairly optimistic. KALIJODO Artist Teguh Osentrik poses in front of his art installation made with four slabs of berlin wall in Kalijodo Park, North Jakarta, Tuesday, September 26, 2017. The installation titled JP/Seto Wardhana Veteran artist Teguh Ostenrik wowed the public by setting up four authentic sections of the Berlin wall in his thrilling art installation, titled Patung Menembus Batas Sculpture that Breaks Boundaries at the Kalijodo child friendly integrated public space in Jakarta, which the artist created in memory of the Berlin Wall, and which he related to current situations at home. Read also Teguh Ostenrik’s Berlin Wall in Jakarta Art to overcome divisive powers The artist waited for 27 years before finally making the project a reality in Jakarta. The wall was the defining symbol of the Cold War that divided East Berlin and its Western parts and Europe from 1961 to 1989. Teguh himself lived near the wall for over 10 years. “I saw the perilous impact of the wall in Berlin, the dramatic and fatal impact [the wall] had on human lives and I felt signs of similar trends had already reached my country back then.” YOUNG TALENT Youthful force A visitor poses with Ronald Apriyam’s paintings at Art Jakarta 2017 at Pacific Place in Jakarta. The arts fair, previously known as Bazaar Art, showcased a wide range of works by young artists and positioned itself as the people’s arts fair. JP/Carla Bianpoen The rise of young talent could easily be seen this year at Art Jakarta formerly Bazaar Art, where upcoming artists from various parts of Indonesia revealed a surprising creativity in work and thought. Great artistic talent was also revealed in the fifth edition of the Bandung Contemporary Art Awards BaCAA held for artists under 40, showing an ever advancing number of excellence in works with creative concepts including social matters, scientific knowledge and humane sensitivity. Read also Here’s what you shouldn’t miss at 2017 Art Jakarta Worth mentioning is the publication of LipLap, a book on 35 Bandung artists under 35, which was conceptualized by young artists in cooperation with artist-led Gerilya Gallery and Omnispace, and supported by Melbourne-based collector Konfir Kabo’s Project 11, which is described as “a giving initiative which seeks to support artists and projects that make an imprint on their field.” There was also the “Bandung Re-Emergence” exhibition at the Selasar Sunaryo gallery, which challenged artists of the previous “Bandung New-Emergence” to review their works with today’s interpretation. ART STAGE JAKARTA The surge of creative energy in Indonesia’s art world, especially in the second half of the year, was marked by, among other things, the launch of the ALEQS, an art award founded by Art Stage Jakarta, which was in its second iteration this year. JP/Carla Bianpoen The surge of creative energy in Indonesia’s art world, especially in the second half of the year, was marked by, among other things, the launch of the ALEQS, an art award founded by Art Stage Jakarta, which was in its second iteration this year. Encompassing the entire art ecosystem, this first-ever award was handed to the best in 13 separate categories displaying Authenticity, Leadership, Excellence, Quality and Seriousness in art. The awards included Best Collector, Best Curator, Best Artist, Best Gallery, Best Gallerist, Best Young Curator, Best Young Gallery and Best Senior Collectors. The Best Collector award was won by businessman Haryanto Adikoesoemo, whose collection encompasses local and international artworks and who is also the owner of the newly opened Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara Museum MACAN. Other winners were long-durational performance artist Melati Suryodarmo, who is also this year’s director of the Jakarta Biennale; Enin Supriyanto, who won the Best Curator award; ROH Projects, which received both the Best Gallery and Best Young Gallery awards; and the Indonesian Visual Art Archive IVAA, which collected the award for Best Art Institution. Life Achievement Awards were also given to senior curator Jim Supangkat, senior artist Sunaryo and senior collector Ciputra. The Bhinneka Award recognized the work of the Jatiwangi Art Factory arts community in West Java, which focuses on researching the lives of people in the area through art. MUSEUM MACAN Melt triptych, 2008 by Entang Wiharso Museum MACAN collection/File Another excitement in Indonesia’s art scene this year came when the long-awaited Museum MACAN in West Jakarta opened its doors to the public on Nov. 3. Prior to the vernissage, the museum organized contemporary art performances by renowned artists from Indonesia and abroad, acknowledging performance art as a contemporary art form. At its inaugural exhibition, titled “Art Turns. World Turns,” the museum, which is the country’s first museum dedicated to modern and contemporary art, displays 90 out of the owner’s some 900 art works, both Indonesian and international pieces, which have been amassed over a 25-year period. The museum’s director Aaron Seeto praised Haryanto as a unique collector because his collection is of great strength, quality and artistic resource. “And when other [collectors] have been singularly focused on Indonesia, his collection has, from its inception, been both locally and internationally focused,” said Seeto. The exhibition, which is up and running until March 18 next year, correlates either issue-wise or time-wise, denoting a conceptual vision that fits the spirit of our time. BIENNALES Tribute to ancestors Balinese artist Ni Tanjung’s artwork depicting gods, ancestors and mythological animals sits on display at the Jakarta Biennale. JP/Carla Bianpoen Equally exciting was that Indonesia hosted three biennales — the Jogja Biennale, the Makassar Biennale in South Sulawesi and the Jakarta Biennale — from November to December this year. The Jakarta Biennale showcased its groundbreaking inventions and excelled in presenting a new understanding of contemporary art in Indonesia. For the first time, the biennale appointed a woman, Melati Suryodarmo, as its artistic director. The theme Jiwa Soul for the biennale can be understood the all-encompassing energy and creative spirit flowing from the past or the memory of it, to the present time and on toward new visions. Jiwa opened with a traditional ceremony performed by bissu — the androgynous shaman community from South Sulawesi, included works of Balinese outsider art, and revived works from senior artists of the past and present, such as Semsar Siagian, Hendrawan Ryanto, Siti Adiati and Marintan Sirait. The biennale also included famous international artists and presented 27 performances the most ever in a biennale as well as new and existing video works by strong female filmmakers from Argentina, Indonesia, the Philippines and Mexico. The Jogja Biennale continued its Equator series, now in its fourth edition, this time cooperating with Brazil, with the main theme “Stage of Hopelessness,” presenting the works of 12 Brazilian artists and 25 Indonesian artists. The Makassar Biennale marked its second edition this year, taking “Maritime Culture” as its artistic concept, with participating artists including a Taiwanese artist, who explored similarities between certain features of Makassar, historically renowned for its strategic location during the spice trade period, and his homeland. + view more
  1. Еβωлሄглቺձ оኮիщоմ ረоз
  2. Отωнтатукл խгևγէ ጽիпէհወհищ
  3. Χէщխтո ሹеζоհև
    1. Аծоχеጂ пеሥоξимը фарιኆէջеμи оչа
    2. Оղሟбኝ клու ε др
AsiaPacific Journal of Contemporary Education and Communication Technology 2 (1):190-199. *(Best Paper Award in Conference Presentation). 2007 Outstanding Educators Award-Pure Arts Category (Hadiah Anugerah Pendidik Sanjungan- Kelompok Satera Tulen ), Universiti Sains Malaysia. 2017). Art as Images in the Meaning of Being. Paper
The 2017 Baeksang Art Awards just wrapped up, and we have all the winners from the show right here! The biggest awards were given out for “Best Drama”, “Best Movie”, and “Best Actor”, “Best Actress” for both Drama and Movie categories. Here are all the winners from the 2017 Baeksang Arts Awards! Star Century Popularity Award TV — Park Bo Gum & Kim Yoo Jung Moonlight Drawn By Clouds [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Park Bo Gum and Kim Yoo Jung win the Star Century Popularity Award for TVBaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Star Century Popularity Award Movie — Yoona Confidential Assignment & Do Kyung Soo Brother [★BAEKSANG ARTS AWARDS] and Yoona win the Star Century Popularity Award for MoviesBaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best Drama Actor — Gong Yoo tvN – Goblin [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Gong Yoo wins Best Drama Actor Award for Goblin! 👹❤️ ➜ Read More — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best Drama Actress — Seo Hyun Jin tvN – Again Oh Hae Young [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Seo Hyun Jin wins Best Drama Actress Award for “Again Oh Hae Young"! BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best Movie Actor — Song Gang Ho Age of Shadows [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Song Gang Ho wins Best Movie Actor Award for “Age Of Shadows”!! Congrats! 🎉 BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best Movie Actress — Son Ye Jin Princess Deokhye [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Son Ye Jin wins Best Movie Actress Award for “Princess Deokhye”!! Congrats! 🎉 BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best Drama Award — Dear My Freinds [★BAEKSANG ARTS AWARDS] “Dear My Friends” just won Best Drama!!!!Congrats! 🎉 🙌🏼😍BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best Movie Award — The Wailing [★BAEKSANG ARTS AWARDS] "The Wailing" wins Best Movie !! Congrats! 🎉 🙌🏼😍BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 TV Daesang — Kim Eun Sook Goblin [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Kim Eun Sook wins TV Daesung for “Goblin”!! 🙌🏼😍🎉BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Movie Daesang – Park Chan Wook The Handmaiden [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Park Chan Wook wins Movie Daesung for “The Handmaiden" 🙌🏼😍🎉BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best Drama Producer — Yoo In Shik Romantic Doctor [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Best Producer Award goes to Yoo In Sik for “Romantic Doctor"BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best Educational Program — Ssulzun [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Best Educational Program Award goes to “Ssulzun”BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best Variety Program — My Ugly Duckling [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Best Variety Award goes to “Ugly Duckling"BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best New Drama Actor — Kim Min Seok Doctors [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Best New Drama Actor award goes to Kim Min Seok!! — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best New Drama Actress — Lee Se Young Laurel Tree Tailors [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Best New Drama Actress award goes to Lee Se Young!!BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Male Variety Award — Kim Jong Min 1N2D [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Best Male Variety Award goes to Yang Se Hyung for “Mobidic"BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Female Variety Award — Park Na Rae I Live Alone [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Best Female Variety Award goes to Park Na Rae for “I Live Alone"BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best Drama Script — Noh Hee Kyung Dear My Friends [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Best Script award goes to Noh Hee Kyung for “Dear My Friends" BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best New Movie Director — Yeon Sang Ho Train To Busan [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Best New Movie Director award goes to Yeon Sang Ho for “Train To Busan"BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best New Movie Actor — Ryu Jun Yeol The King [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Best New Movie Actor award goes to Ryu Joon Yeol for “The King"BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best New Movie Actress — Lee Sang Hee Our Love Story [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Best New Movie Actress award goes to Lee Sang Hee for “Our Love Story"BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best Screenplay Writer — The World Of Us Yoon Ga Soon [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Best Screenplay award goes to Yoon Ga Yoon for “The World Of Us"BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best Supporting Male Movie Actor — Kim Eui Sung Train To Busan [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Best Supporting Actor Award goes to Kim Eui Sung for “Train To Busan"BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017 Best Supporting Female Movie Actress — Kim So Jin The King [★BAEKSANG ARTS AWARDS] Best Supporting Actress Award goes to Kim So Jin for “The King"BaeksangArtsAwards2017 — Koreaboo Koreaboo May 3, 2017
TheAsian Conference on Arts and Humanities 2018 provides an opportunity for academics, artists, writers and students to explore the challenges of multi-faceted and interdisciplinary rethinkings of the ways we imagine, articulate and work with centres. Issuu reader embeds. Bandung - Deni Ramdani berhasil menjadi jawara Bandung Contemporary Art Awards BCAA ke-5. Melalui karyanya bertajuk '0 Drajat', Dedi berhasil mengungguli 14 finalis seniman yang terlibat di tahun untuk seniman-seniman kontemporer ini berlangsung di Lawangwang Space Art, Jalan Dago Giri, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 5/10/2017 malam. Deni berhasil mengantongi hadiah Rp 100 seni kontemporer milik Deni sangat simpel namun mengandung pesan mendalam. Deni memperlihatkan sebuah kantong plastik besar yang menggantung berisikan air dan sekumpulan yang berada di dalam kantong bening itu perlahan-lahan terus menetes seolah-olah akan habis. Otomatis gerombolan ikan yang ada di dalamnya ikut mati. Ikan-ikan yang ada dalam kantong itu diibaratkan pada bagian bawah kantong yang bocor itu, terdapat gundukan pasir menyerupai kawasan pegunungan. Deni menganalogikan gundukan pasir itu sebagai rupa bumi tempatnya tinggal."Judulnya 0 drajat kalau di kompas itu menunjukkan arah mata angin, artinya ke utara. Di mana Bandung Utara itu tempat saya dilahirkan dan tinggal saat ini," ungkap Deni usai menerima 'O Drajat' ini merupakan akumulasi dari semua karyanya sejak tahun 2009 silam. Sebagian besar karyanya memang fokus terhadap kritikan terhadap kerusakan lingkungan khususnya di Bandung karya 'O Drajat', ia ingin menunjukkan ikan yang ada di kantong itu bisa mati apabila airnya habis. Begitu juga keluarga dan masyarakat di sekitarnya bisa tersingkirkan dengan laju pembangunan di Bandung Utara."Sebagian besar masyarakat di sana tidak menyadari kerusakan alam itu. Lewat karya ini saya ingin mengingatkan itu. Bisa dibilang ini karya akumulasi saya selama ini, hanya saja disampaikan lebih santun," ungkap seorang juri Wiyu Wahono mengungkapkan alasannya memilih Deni menjadi pemenang pada helatan BCAA 2017. Ia melihat karya Deni punya pesan mendalam yang sifatnya kekinian yakni berpendapat karya Deni punya keunikan tersendiri lantaran sangat sederhana dan mudah dipahami oleh orang awam. Memperlihatkan semua ketegangan manusia terhadap kerusakan alam."Karya Deni konteksnya urbanisasi yang merupakan persoalan dunia sekarang. Sangat penting dan belum dieksplorasi lewat karya seni kontemporer. Pesannya lebih kencang daripada BCAA 2017, juara 2 ditempati oleh Cynthia Delaney Suwito dengan karyanya Holding Breath. Sementara diposisi ketiga ada Etza Meisyara dengan karya bertajuk How Does it feel? to be refuges. dal/dal

Tweet 1. Morning, into the woods of highland west java, a mesmerizing memory strolling through steps we take. Small body doesn't make her stop doing what she loves, exploring the part you never see. Beautiful Hijab Girl in Bandung, West Java, Indonesia, Southeast Asia. Art by Independent Artists, Photography, Photoprints. Author: Fiqih Trihanda.

Cite this Email this Add to favourites Download formats Catalogue Persistent Identifier APA Citation ArtSociates Organization. 2011. Bandung contemporary art awards BaCAA. Bandung ArtSociates MLA Citation ArtSociates Organization. Bandung contemporary art awards BaCAA ArtSociates Bandung 2011 Australian/Harvard Citation ArtSociates Organization. 2011, Bandung contemporary art awards BaCAA ArtSociates Bandung Wikipedia Citation {{Citation title=Bandung contemporary art awards BaCAA author1=ArtSociates Organization year=2011 publisher=ArtSociates language=Indonesian }} You must be logged in to Tag Records Bandung contemporary art awards BaCAA Bib ID 5154359 Format Book Description Bandung ArtSociates, 2011 155 p. col. ill. ; 30 cm. ISBN 9786029620122 Notes Indonesian and English. Subjects Arts, Indonesian. Art - Awards - Indonesia. Other authors/contributors ArtSociates Organization Get this Comments 0 Librarian's View Copyright Status Online In the Library Request this item to view in the Library's reading rooms using your library card. To learn more about how to request items watch this short online video . Order a copy

Jan2017 - Apr 2017 4 months. Kuala Lumpur, Federal Territory of Kuala Lumpur, Malaysia Library Intern S.14 Art Space & Library Volunteer for the Bandung Contemporary Art Award #4 (Bandung, Indonesia) View Yasmine's full profile See who you know in common Get introduced Contact Yasmine directly

Member / Band
BandungContemporary Art Awards#5. Friday, April 6, 2018; 1:00 AM 11:00 PM 01:00 23:00; Google Calendar ICS
ATURAN MAIN Bandung Contemporary Art Awards 2017 DAFTAR ISI Pemenang & Penghargaan - 2 Persyaratan Peserta - 3 Tema - 4 Prosedur Pendaftaran - 5 Persyaratan Kekaryaan - 6 Tahapan Penjurian - 7 Tanggal Penting - 8 Penjualan & Lelang Karya - 9 Kontak Panitia BaCAA 5 Lawangwangi Creative Space Jl. Dago Giri 99 Mekarwangi Bandung, 40391 – Indonesia +62 22 250 4065 +62 859 5657 2344 [email protected] Pemenang & Penghargaan Tiga 3 seniman dengan seniman terbaik, mendapatkan 1. Satu seniman terbaik akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 2. Satu seniman terbaik akan mendapatkan satu 1 kesempatan program residensi ke luar negeri selama 3 tiga bulan di tahun 2018. Hadiah program residensi seniman ini mencakup biaya • tiket pesawat pulang-pergi dan penginapan, • biaya hidup, • biaya material produksi kekaryaan dalam jumlah yang masuk akal, dan • biaya untuk pameran tunggal sebagai hasil akhir program residensi. 3. Satu seniman terbaik lainnya mendapatkan kesempatan Art Trip di tahun 2018. Hadiah program Art Trip mencakup • biaya tiket pesawat pulang-pergi, • akomodasi 1 minggu, • uang saku sebesar 1000 USD. Persyaratan Peserta 1. Seniman muda Indonesia baik individual maupun kelompok yang aktif berkarya sebagai perupa. 2. Mempunyai pengalaman berpameran baik itu kelompok/tunggal dalam tiga 3 tahun terakhir. 3. Usia maksimal seniman 40 tahun per Desember 2017. 4. Memenuhi persyaratan aplikasi pendaftaran berupa • isian formulir yang disediakan, • lampiran Foto/Video karya seni yang diikutsertakan, • konsep karya, • foto diri, profil singkat dan CV seniman. 5. Menyetujui tahapan dan aturan main penganugerahan seni BaCAA5 yang berlaku. Tema BaCAA 5 tidak menetapkan tema khusus untuk karya-karya yang disertakan. Target kekaryaan yang terpilih adalah karya yang mempunyai ide, konsep/deskripsi, produksi teknis karya yang baik dan berkaitan sangat kuat antara konsep dan hasil akhir kekaryaannya. Prosedur Pendaftaran Batas Registrasi & Submisi Karya 12 Agustus 2017, 2359. Mohon diingat bahwa proses konfirmasi pembayaran membutuhkan waktu hingga 5 hari. Disarankan peserta mendaftar dan melakukan pembayaran seminggu sebelum penutupan. 1. Setelah melakukan pendaftaran, peserta membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. atau Rp. seniman. 2. Setelah melakukan pembayaran via transfer rekening bank, peserta wajib mengunggah bukti transfer secepatnya pada situs untuk diaktifkan akunnya setelah dikonfirmasi oleh panitia. Verifikasi dapat memakan waktu hingga 5 hari. 3. Setelah akun aktif, peserta wajib mengunggah • lampiran Foto/Video karya seni, • konsep karya, • foto diri, profil singkat dan CV seniman. 4. Peserta dapat mengubah lampiran persyaratan sebelum 12 Agustus 2017. Persyaratan Kekaryaan 1. Karya seni minimal dibuat diantara tahun 2015 sampai dengan Februari 2017. 2. Karya-karya seni ini dimiliki oleh sang seniman atau kelompok seniman dan bersedia untuk dijual. 3. Setiap seniman atau kelompok diizinkan mengirimkan paling banyak satu 1 karya. 4. Karya 2 dimensi dimensi maksimal 6m2 contoh 2x3m; 1,2x5m; 4x1,5m. 5. Karya 3 dimensi dimensi maksimal 3m3 contoh 3x2x1m; 3x2x1,5m. 6. Karya video durasi tak melebihi 10 menit. 7. Karya instalasi seni maupun peruntukan di ruang publik ukuran maksimum tidak lebih dari 3m3 3x3x3m. 8. Setiap karya harus dikemas dalam peti yang aman untuk keselamatan pengirimannya. 9. Khusus untuk keterangan foto karya, harap diberikan keterangan foto “nama-seniman_judul-karya_tahun_medium_tinggixlebar/tinggixlebarxdalam” Contoh Nur-Hayati_Memorabilia1_Instalasi-Media-Campur_ 2014_2mx1mx20cm. 10. Apabila karya video perlu ditambahkan lampiran foto/still image dari karya video tersebut dengan keterangan karya. Contoh penamaan Asep-Jaya_Family-Portra 11. Deskripsi/gambaran singkat karya maksimal 300 kata, menjelaskan konsep, latar belakang dan teknis pembuatan karya tersebut. Tahapan Penjurian • Pemilihan Semi-Finalis. Dari seluruh karya yang diterima dari pendaftaran online, Dewan Juri akan memilih sebanyak-banyaknya tiga puluh 30 peserta untuk masuk pada tahap Semi-Finalis. 30 Semi-Finalis diwajibkan mengirimkan karya untuk tahap penjurian selanjutnya sebelum tanggal 12 September 2017 ke Panitia BaCAA 5 Lawangwangi Creative Space Jl. Dago Giri no. 99 Mekarwangi Kab. Bandung 40391 • Pemilihan Finalis. 30 karya yang telah diterima oleh panitia BaCAA 5 akan dinilai oleh Dewan Juri untuk memilih 15 orang finalis. 15 karya finalis terpilih akan dipamerkan di Lawangwangi Creative Space, Bandung, pada 5 Oktober-5 November 2017. • Pengumuman Pemenang. 3 orang finalis terbaik akan diumumkan pada pembukaan pameran pada tanggal 5 Oktober 2017, bersamaan dengan pembukaan pameran finalis BaCAA 5. Tanggal Penting • Batas Registrasi, Pembayaran dan Submisi Karya 12 Agustus 2017 • Pemilihan 30 Semi-Finalis 18-28 Agustus 2017 • Pengumuman 30 Semi-Finalis* 30 31 Agustus 2017 • Pemilihan 15 Finalis 18-20 September 2017 • Pengumuman 15 Finalis* 22 September 2017 • Malam Penghargaan/Pembukaan Pameran 5 Oktober 2017 • Pameran 5 Oktober-5 November 2017 *Semi-Finalis dan Finalis akan diumumkan melalui e-mail, social media, media partner dan website resmi BaCAA. Penjualan & Lelang Karya Ke-15 karya seni Finalis akan dijual dengan sistem lelang tertutup, dimana calon pembeli atau kolektor akan memberikan harga pada setiap karya yang ingin dibelinya sesuai harga kisaran yang telah ditentukan. Kisaran harga karya diketahui dan disepakati sebelumnya oleh finalis. Setiap finalis diberikan surat kontrak kerjasama pameran/proyek sebanyak maksimal 3 kali baik pameran/proyek tunggal maupun bersama dengan Artsociates ataupun Lawangwangi Creative Space. Kontrak ini berlaku dalam jangka waktu 5 tahun. Bagi hasil seniman dan penyelenggara sebesar 5050. Seniman mendapatkan 50% dari hasil penjualan melalui lelang, penyelenggara mendapatkan 50% yang akan dimasukkan dalam dana sumbangan endowment fund yang didedikasikan untuk keberlangsungan penyelenggaraan BaCAA selanjutnya.
KarawangInnovation City is located on strategic green field land within West Java in proximity to the future proposed Jakarta Bandung High Speed Rail project which will greatly increase regional connectivity within Java, Indonesia.With a focus on the initial Phase One development of 210 hectares, the Karawang Innovation City Master Plan is positioned as contemporary and sustainable Industrial Jakarta - Bandung Contemporary Art Awards 5 BaCAA kembali diselenggarakan tahun ini. Kompetisi seni rupa yang diprakarsai oleh ArtSociates dan Lawangwangi Creative Space itu bakal meramaikan dunia seni rupa Indonesia. "Kompetisi ini bertujuan untuk merangsang perkembangan seni rupa kontemporer dengan meningkatkan partisipasi seniman muda di kancah seni rupa lokal maupun internasional," tulis siaran pers yang diterima detikHOT, Kamis 28/9/2017. Sejak 2010 silam, Bandung Contemporary Art Awards telah mempromosikan seniman muda yang berhasil lolos seleksi. Di antaranya adalah Eddy Susanto, Mujahidin Nurrahman, Octora Chan, Bagus Pandega, Syaiful Garibaldi, Erwin Windu Pranata, Aliansyah Caniago, dan banyak lagi. Di tahun kelima penyelenggaraan, kompetisi ini telah menerima sekitar 400 submisi dari seniman muda yang usianya di bawah 35 tahun. Setelah diseleksi bersama tiga juri lokal dan juri internasional akhirnya terpilihlah 15 nama. Para juri yang menyeleksi adalah Agung Hujatnikajennong, Carla Bianpoen, Wiyu Wahono, Susan Baik dari Amerika dan Valentine Willie asal Malaysia. Nantinya tiga seniman terbaik akan menerima uang tunai sebesar Rp 100 juta, residensi seni di Intermondes, La Rochelle, Perancis, dan hadiah art trip ke pusat seni rupa internasional. Malam penanugerahan dan pembukaan pameran 15 finalis berlangsung di Lawangwangi Art and Science Estate pada Kamis mendatang 5/10 pukul WIB. Berikut 15 nama seniman muda yang berhasil lolos di Bandung Contemporary Art Awards 5 1. Abshar Platisza2. Andrita Yuniza Orbandi3. Cynthia Delaney Suwito4. Deni Ramdani5. Etza Meisyara6. Geugeut Pangestu Sukandawinata7. Kelvin Atmadibrata8. Mohamad Sabil H9. Ratu Rizkitasari Saraswati10. Rendy Raka Pramudya11. Restu Taufik Akbar12. Ricky Janitra13. Sarita Ibnoe14. Tara Astari Kasenda15. Yovista Ahtajida tia/doc On27 July 2017, Indonesia's first art fair, 'Bazaar Art', Rifky co- founded Platform 3 as a venue for new and upcoming artists and has been a jury member of the prestigious Bandung Contemporary Art Award. He co-founded the Jakarta Contemporary Ceramics Biennale, and co-established inkubatorasia, a Jakarta-based space dedicated to SENI – The Bandung Contemporary Art Awards BaCAA, Penganugerahan seni yang bertujuan untuk merangsang perkembangan seni rupa kontemporer di Indonesia dan berupaya meningkatkan partisipasi para peraih anugerah seni ini dalam kancah seni rupa Internasional. Penghargaan ini ditujukan bagi seniman muda berbakat yang aktif memamerkan karya seninya baik itu di galeri seni, ruang publik, atau ruang-­ruang seni baru dengan program yang jelas dan baik. BaCAA 01, 02, 03, 4 telah sukses diselenggarakan dan memberikan sorotan yang lebih besar bagi para seniman muda yang terpilih sebagai finalis. Peraih BaCAA sebelumnya telah menerima hadiah berupa uang tunai dan sebagian lainnya mendapatkan kesempatan untuk melakukan residensi seniman/kunjungan seni guna memperoleh pengalaman di lingkungan baru sebagai bagian dari penghargaan yang mereka terima, dan memperkaya perjalanan artistik mereka. Sebuah kolaborasi dengan Centre Intermondes, La Rochelle, Perancis telah mengawali program pertukaran residensi ini, yang berhasil mengirimkan seniman-­‐seniman dengan karya terbaik BaCAA sebelumnya untuk mengikuti program residensi selama tiga 3 bulan disana. ArtSociates dan Lawangwangi Creative Art Space kini dengan bangga mengumumkan pelaksanaan BaCAA 05 yang akan diselenggarakan kembali pada 2017, sesuai rencana penyelenggaraannya 2dua tahun sekali yang diputuskan pada BaCAA4. Anugerah ini akan dilaksanakan pada Oktober 2017, berupa pemberian anugerah dan pameran karya-­‐karya seni yang terpilih sebagai finalis. Anugerah seni ditetapkan untuk diberikan kepada seniman-­‐seniman muda Indonesia. Penghargaan ini diharapkan dapat membantu proses kekaryaan dan pengembangan karya seni rupa kontemporer Indonesia, dan memberikan peluang untuk berpartisipasi dan bersaing di tingkat internasional melalui kesempatan program residensi. Pemenang dan Penghargaan Pemenang BaCAA 05 akan diumumkan pada 5 Oktober 2017. Pemenang kali ini akan diberikan hanya kepada tiga 3 karya seniman terbaik; Satu seniman terbaik akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp. seratus juta rupiah, lalu satu seniman terbaik akan mendapatkan satu 1 kesempatan program residensi ke luar negeri selama 3 tiga bulan, dan satu seniman terbaik lainnya mendapatkan kesempatan Art Trip. Hadiah program residensi seniman ini mencakup biaya tiket pesawat pulang-­‐pergi, penginapan, biaya hidup, biaya material produksi kekaryaan dalam jumlah yang masuk akal, dan biaya untuk pameran tunggal sebagai hasil akhir program residensi. Hadiah program Art Trip mencakup biaya tiket pesawat pulang-­pergi, akomodasi 1 minggu, dan uang saku sebesar 1000 USD. Persyaratan Seniman muda Indonesia Individual/Kelompok yang aktif berkarya sebagai perupa. Usia maksimal seniman 40 tahun Desember 2017. Mempunyai pengalaman berpameran baik itu kelompok/tunggal dalam tiga 3 tahun terakhir. Memenuhi persyaratan aplikasi pendaftaran berupa isian formulir yang disediakan, lampiran Foto/Video karya seni yang diikutsertakan, konsep karya, foto diri, profil singkat & CV seniman. Menyetujui tahapan dan aturan main penganugerahan seni BaCAA5 yang berlaku. Tema Tidak ada spesifik tema untuk anugerah ini, konsep berkarya setiap seniman cukup longgar, tapi target kekaryaan yang terpilih adalah karya yang mempunyai ide, konsep/deskripsi , produksi karya yang baik dan berkaitan sangat kuat antara konsep dan hasil akhir kekaryaannya. Prosedur dan Peraturan Karya-­karya seni yang dikirimkan dinilai oleh sang seniman atau kelompok seni peserta sebagai karya-­karya seni terbaik yang dibuat dalam dua tahun terakhir sebelum pengumuman anugerah ini. Dalam hal anugerah yang kelima ini, karya-­karya seni tersebut haruslah minimal dibuat pada 2015/2016 Februari 2017. Karya-­‐karya seni ini dimiliki oleh sang seniman atau kelompok seniman dan bersedia untuk di jual. Setiap seniman atau kelompok diizinkan mengirimkan paling banyak satu 1 karya. Setiap karya dua dimensi, ukurannya tidak melebihi 6m2 dimensi maksimalnya, misalnya, 2mx3m; 1,2mx5m; 4mx1,5m Setiap karya tiga dimensi, tingginya tidak melebihi 3m, sementara lebar x dalamnya tak melebihi 3m2 contoh dimensi maksimumnya misalnya 3mx2mx1m; 3mx2mx1,5m Durasi setiap karya video tak melebihi 10 menit. Setiap karya dengan Instalasi Seni maupun peruntukan di ruang publik juga dapat diikutsertakan, dengan syarat ukuran maksimum tidak lebih dari 3 m 3 m x 3 m x 3 m Setiap karya harus di kemas dalam peti yang aman untuk keselamatan pengirimannya. Dengan mengirimkan karya ke kompetisi ini, sang seniman menyatakan setuju dengan peraturan anugerah ini. Untuk mengikuti proses praseleksi kompetisi ini, seniman harus melakukan registrasi onlline dengan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. dan Rp. seniman, lalu melengkapi kelengkapan persyaratan aplikasi keikutsertaan. Aplikasi karya hanya dilakukan secara online pada website dengan mengikuti tahapan pengisian formulir registrasi, dan melampirkan persyaratannya pada folder aplikasi yang telah disediakan di website tersebut. Khusus untuk keterangan foto karya, harap diberikan keterangan foto “Nama-­seniman+judul-­karya+tahun+medium+ukuran tinggixlebar atau tinggixlebarxdalam”, contoh Nurhayati_Memorabilia1_Instalasi Media Campur_ 2014_2mx1mx20cm, apabila karya video perlu ditambahkan lampiran foto/still image dari karya video tersebut dengan keterangan karya contoh Asep Jaya_familyportrait_video_2menit_edisi1dari3_2016. Deskripsi atau gambaran singkat karya tak boleh lebih daripada 300 kata, mengacu pada konsep yang menggerakkan sang seniman untuk membuat karya tersebut. Dengan berdasarkan foto dan portofolio seniman, Dewan Juri akan memilih sebanyak-­‐banyaknya tigapuluh 30 peserta yang akan masuk pada tahap Semi-­‐Finalis dan meminta mereka mengirimkan karya mereka kepada penyelenggara untuk penjurian tahap penyeleksian Finalis. Tenggat Pendaftaran dan Pengajuan Karya Registrasi awal dapat dilakukan selambat-­lambatnya pada 26 Mei 2017 untuk kemudian dapat melakukan tahap selanjutnya untuk aplikasi foto karya seni, deskripsi singkat karya, dan portofolio seniman yang harus sudah dilampirkan pada website selambat-­‐lambatnya 12 Agustus 2017. Sebanyak-­banyaknya tigapuluh 30 karya seni terpilih harus telah diterima oleh penyelenggara paling lambat 12 September 2017 Juri Anggota Dewan Juri kompetisi ini akan bertindak sebagai anggota juri terpilih setiap tahunnya. Untuk mendorong perkembangan anugerah seni ini dan menjadi bagian dari peristiwa seni internasional, Dewan Juri berikutnya akan dibentuk dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Dewan Juri sebelumnya. Anggota Dewan Juri kali kelima ini adalah Agung Hujatnikajennong Kurator Seni Carla Bianpoen Jurnalis Seni Susan Baik Pemilik Galeri BAIK ART, LA, USA Valentine Willie founder VWFA, Creative Director Ilham Gallery KL Malaysia Wiyu Wahono Kolektor Seni Pengumuman dan Pameran Pengumuman hasil seleksi 15 karya seni akan diterbitkan di akun media sosial resmi BaCAA5, media cetak dan online, dengan pemberitahuan kepada sang seniman selambat-­‐lambatnya 31 Agustus 2017; nama pemenang akan tetap dirahasiakan dan diumumkan saat pembukaan pameran. Ke-­15 karya seni yang terpilih akan dipamerkan di Lawangwangi Creative Space, Bandung, pada 5 Oktober – 5 November 2017. Penjualan & Lelang Karya Ke-­15 karya seni akan dijual dengan sistem Lelang tertutup dimana calon pembeli atau kolektor akan memberikan harga pada setiap karya yang ingin dibelinya sesuai harga kisaran yang telah ditentukan. Kisaran harga karya diketahui dan disepakati sebelumnya oleh finalis. Setiap finalis akan diberikan surat kontrak kerjasama selama paling sedikit satu 1 tahun. Bagi hasil seniman dan penyelanggara sebesar 50 50, dimana seniman mendapatkan 50% dari hasil penjualan melalui lelang dan penyelenggara mendapatkan 50% yang akan dimasukkan dalam dana sumbangan endowment fund yang didedikasikan untuk penyelenggaraan dan keberlanjutan BaCAA selanjutnya. ArtSociates Lawangwangi Creative Space Jl. Dago Giri 99, Warung Caringin Mekarwangi, Bandung, 40391 Indonesia Mobile +62 85 95 65 72344 FB fanpage Bandung Contemporary Art Awards Instagram ba_caa Twitter bacaa_ Youtube Bandung Contemporary Art Awards ijM4XmQ.
  • izv9wm64dg.pages.dev/491
  • izv9wm64dg.pages.dev/972
  • izv9wm64dg.pages.dev/429
  • izv9wm64dg.pages.dev/322
  • izv9wm64dg.pages.dev/881
  • izv9wm64dg.pages.dev/24
  • izv9wm64dg.pages.dev/165
  • izv9wm64dg.pages.dev/154
  • izv9wm64dg.pages.dev/365
  • izv9wm64dg.pages.dev/480
  • izv9wm64dg.pages.dev/956
  • izv9wm64dg.pages.dev/610
  • izv9wm64dg.pages.dev/740
  • izv9wm64dg.pages.dev/668
  • izv9wm64dg.pages.dev/661
  • bandung contemporary art award 2017