Jika sebelumnya kita membahas komponen elektronik seperti IC, kali ini kita akan membahas sebuah komponen dalam bentuk IC yang memiliki fungsi yang cukup banyak dan berperan penting dalam perkembangan elektronika modern yaitu mikrokontroler. Bisa dibilang hampir semua peralatan elektronik rumah tangga yang kita gunakan saat ini menggunakan mikrokontroler dan turunannya. Tapi apa sih mikrokontroler itu? Mari kita bahas lebih lanjut di bawah ini. Apa Itu Mikrokontroler? Dengan arti harafiah sebagai pengendali mikro, mikrokontroler adalah sebuah Integrated Circuit IC metal-oxide semiconductor yang di dalamnya terdapat beberapa core processor CPU, memory, dan tentunya memiliki pin input output. Jika kita lihat penjelasan tersebut mirip dengan pengertian komputer, dan memang dapat dikatakan bahwa mikrokontroler adalah komputer mini yang ditujukan untuk mengendalikan suatu rangkaian elektronik. Yang membedakan mikrokontroler dengan pengertian sebuah komputer adalah pada bagian embedded system. Konsep embedded disini artinya mikrokontroler ditanam di dalam sebuah sistem dan dirancang khusus untuk mendukung sistem tersebut. Mikrokontroler juga memiliki sebuah alur kerja workflow yang tidak berubah. Sehingga bisa dibilang bahwa mikrokontroler adalah “special purpose computer” karena kekhususan pada penggunaannya itu. Perkembangan Mikrokontroler Sejarah singkat mikrokontroler yang saat ini umum kita pakai ada di antara tahun 1970 dan 1971 saat Intel bekerja untuk menciptakan mikroprosesor pertama di dunia, Gary Boone dari Texas Instruments mengerjakan konsep yang sangat mirip dan menemukan mikrokontroler. Sementara perkembangan seri mikrokontroler yang umum dipakai pertama yaitu MCS 51 adalah ketika Intel mengembangkan sistem komputer pada chip yang dioptimalkan untuk aplikasi kontrol, Intel 8048. Teknologi ini menggabungkan RAM dan ROM pada chip yang sama dengan mikroprosesor. Baca juga 7 Jenis Komponen Elektronika Fungsi, Gambar Dan Simbol Block Diagram Microcontroller Sebagaimana sebuah komputer, mikrokontroler memiliki banyak komponen atau part penyusun yang berfungsi mendukung kerja mikrokontroler. 1. CPU CPU adalah komponen yang berfungsi melakukan pengolahan data dari input dan output pada mikrokontroler. Di saat yang sama, CPU juga merupakan otak yang mengelola pekerjaan dan koordinasi antar komponen pada mikrokontroler. 2. Memory Konsep memory pada mikrokontroler hampir sama pada komputer umum, terdiri dari RAM dan ROM. RAM adalah memory yang volatile yaitu akan hilang datanya ketika terputus dari aliran listrik, RAM memiliki fungsi menyimpan data selama proses pengolahan mikrokontroler. Sementara ROM adalah memory yang menyimpan data secara non volatile, data yang disimpan pada ROM adalah program yang akan dijalankan oleh mikrokontroler dan beberapa konfigurasi lainnya. 3. Komponen Pendukung Mikrokontroler memiliki beberapa komponen pendukung yang membantu kerja mikrokontroler secara khusus terutama dalam perannya di rangkaian elektronik. Beberapa komponen pendukung yang umum ada di semua seri adalah Analog to Digital Converter ADC dan Digital to Analog Converter DAC komponen ini memiliki peran melakukan konversi data input/output pada mikrokontroler, dengan adanya ADC dan DAC mikrokontroler dapat berfungsi pada rangkaian analog maupun digital. Clock Rangkaian elektronik pada umumnya pasti memerlukan timer atau jeda dalam operasinya, fungsi clock pada mikrokontroler adalah sebagai pengatur timing dan osilator internal pada mikrokontroler. Komponen ini mengirit kebutuhan clock pada sebuah rangkaian. Input/Output Berfungsi sebagaimana I/O pada komputer umumnya, I/O pada mikrokontroler berbeda beda jumlahnya tergantung dari seri yang ada. Communication Port Beberapa mikrokontroler memiliki modul dengan jalur komunikasi yang mudah diakses sistem lain seperti USB, Serial, Paralel, dan beberapa jenis jalur komunikasi lainnya. 4. Rangkaian Pendukung Rangkaian pendukung berbeda dengan komponen pendukung karena fungsinya yang spesifik berhubungan dengan pengolahan data internal mikrokontroler. Dua rangkaian yang umum ada adalah Interupt dan Debugging. Bagi anda yang paham dunia pemrograman maka debugging sudah tentu familiar, yaitu sistem yang membantu engineer/programmer untuk mengamati step by step pengolahan data pada mikrokontroler. Debugging akan sangat berguna untuk mencari error dan bug pada rangkaian sebelum siap digunakan. Sementara itu Interupt bisa disebut sebagai sebuah event controller atau sesuatu yang akan men-trigger kerja mikrokontroler. Contoh umum dari interupt adalah ketika timer menunjukkan waktu tertentu maka sistem harus menjalankan sebuah workflow tertentu. Rangkaian interupt berfungsi menerima trigger dan kemudian meneruskan ke CPU untuk diolah. Jenis dan Seri Microcontroller Seri Microcontroller Mikrokontroler sudah dikenal sejak tahun 1980-an dan seri yang paling banyak digunakan pada masa itu adalah keluaran Intel yaitu MCS 51 atau kadang disebut dengan 8051. Seri ini adalah seri yang paling banyak digunakan di awal perkembangannya dan terkadang digunakan untuk mempelajari pemrograman mikrokontroler tahap awal. Seri AVR dari Atmel yang dikeluarkan pada tahun 1996 menggantikan ketenaran 8051 karena ukuran yang lebih kecil dan kemampuan yang lebih canggih. Di masa sekarang ini teknologi mikrokontroler semakin banyak dan beragam termasuk di antaranya Advanced RISC Machines ARM yang semakin banyak diterapkan dalam berbagai peralatan modern. Bahkan Arduino yang sangat modern juga merupakan bentuk turunan atau seri terkini dari mikrokontroler itu sendiri. Baca juga Pengertian Relay Fungsi, Jenis, Cara Kerja Dan Contoh Penerapan Pros & Cons Mikrokontroler Sebagaimana teknologi lainnya, mikrokontroler juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Kita akan melihat apa saja kelebihan dan kekurangan dari mikrokontroler ini Pros Dari segi ukuran kecil dan dapat ditempatkan di rangkaian dengan mudah Murah dan mengkonsumsi daya lebih sedikit Reusable, dalam penggunaan tertentu microcontroller dapat diprogram ulang dan menyesuaikan dengan perubahan sistem yang ada Mampu menjalankan banyak task dan routine secara bersamaan Cons Pemrograman tidak mudah dan bahasa yang digunakan cukup kompleks. Sensitif terhadap elektro statis sehingga perlu ada perlindungan memadai jika digunakan di lingkungan yang banyak elektro statis Tidak dapat tersambung secara langsung ke sistem yang memiliki daya yang besar Tidak memiliki input output analog Aplikasi dan Penerapan Mikrokontroler Aplikasi Microcontroller Penggunaan mikrokontroler saat ini sangat luas dan berada di berbagai area dan aspek teknologi. Kita akan melihat penggunaanya pada 7 aspek berikut Robotik Mikrokontroler pada robotika sebagai pengolahan data dan sebagai otak dari robot. Instrumentasi Digunakan pada pengawasan kerja alat dan pemantauan kendali alat instrumentasi pabrik Consumer Penggunaan ini sangat luas terutama pada alat elektronik rumah tangga. Kendaraan Penerapan yang umum seperti pada speedometer, ABS Auto Braking System Kesimpulan Mikrokontroler memiliki kemampuan dan tentunya peranan yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan bisa dibilang bahwa mikrokontroler adalah komputer yang ditanamkan dalam setiap peralatan elektronik untuk membuatnya lebih pintar. Bahkan jika kita lihat dengan perkembangan sekarang yang cukup trend di bidang IoT Internet of Things maka mikrokontroler akan semakin smart, tentunya dengan seri seri baru yang lebih powerful dari sebelumnya. Pada saat yang bersamaan kita juga melihat bahwa dari sebuah teknologi Integrated Circuit akan berkembang menjadi teknologi baru lagi dan itulah perkembangan teknologi yang tentunya akan semakin meluas dari hari ke hari. Kita akan membahas terus perkembangan ini di blog ini jadi tetap pantau dan ikut artikel artikel dari blog Related postsHonda CR-V 2023 Meluncur! Semakin Dekat dengan Indonesia, Ini SpesifikasinyaToyota Indonesia umumkan recall Voxy, masalah pada sistem rem parkir6 Headset Gaming Merah Muda TerbaikTips Aman Membersihkan Layar TV, Cap Tangan dan Debu Menumpuk Bisa Hilang dengan 3 Cara iniCek Harga dan Spesifikasi Redmi A1, HP Xiomi Termurah3 Trik Cepat Mengatasi Jam Tangan Berembun. yang Punya Jam Tangan Wajib TahuTeori Interaksionisme Simbolik dan Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari. Mengutip buku Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma oleh Ida Bagus Wirawan (2012:110), interaksi simbolik merupakan salah satu perspektif teori yang baru muncul setelah adanya teori aksi (action theory). Teori interaksi simbolik sendiri pertama kali berkembang di 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID IudXk95cZ0hsMJswH6UQxecKJoLS3R33gIa6pAoB6mu3KD_kSkArKg==
Mochammad Zaky (Penerapan Pid (Proportional Integral Derivative) Untuk Mengontrol Mode Manual Drone Hexacopter) Gambar 2.3 Skema Perancangan Pada Arduino Mega 2560 Rancang bangun penerapan PID (Proporsional Integral Derivative) untuk mengontrol mode manual sistem penerbangan drone hexacopter. Alat ini bekerja berdasarkan suatuKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mekanisme sistem operasional peralatan rumah pada kehidupan sehari-hari masih tergolong relatif konvensional atau didominasi oleh control manual yang mengharuskan pengontrolan jarak dekat bahkan bertatap lansung serta belum mampu menerapkan prinsip kerja otomatis dan kontrol jarak jauh tanpa batas waktu dan tempat. Sistem kontrol konvensional cenderung kurang efisien, kurang efektif dan terlalu mengandalkan sumber daya manusia yang kemungkinan mengakibatkan human error atau kesalahan, kelalaian dari manusia baik dengan cara sengaja maupun tidak teknologi dibidang elektronika saat ini memungkinkan pengendalian perangkat listrik dari konvensional menjadi serba otomatis, salah satu contoh implementasinya disebut dengan sistem Smart Home yang memanfaatkan komponen elektronika berupa Smart Home atau sistem rumah pintar adalah suatu perkembangan konsep teknologi digital yang terintegrasi oleh informasi dan teknologi berbasis Software perangkat lunak seperti media digital dalam bentuk aplikasi atau media platform lainnya dan Hardware perangkat keras seperti mikrokontroler dan mini komputer serta beberapa perangkat module otomatis yang menunjang implementasi produk Smart Home. Tujuan dari diciptakan dan diterapkan konsep Smart Home adalah untuk memberikan kenyamanan dan pelayanan yang optimal bagi seluruh penghuni rumah, sehingga penghuni rumah dapat merasakan efisiensi, kenyamanan, dan keamanan yang didukung perangkat sistem canggih dan cerdas serta mampu memenuhi segala keinginan penghuni rumah yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi. Sistem Smart Home atau sistem rumah cerdas secara umum terdiri dari perangkat control dan perangkat otomatisasi atau peralatan rumah yang dapat diakses melalui sebuah module pintar. Salah satu sistem perangkat dapat dibangun dengan menggunakan chip Mikrokontroller atau mini komputer yang bersifat portabel atau dapat diletakkan sesuai keinginan pengguna. Mikrokontroller sendiri merupakan suatu chip berupa IC Integrated Circuit yang dapat menerima sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan program yang diisikan ke satu contoh umum mikrokontroller atau yang sering kita jumpai adalah Arduino. Arduino dapat diprogram dan beroperasi menggunakan bahasa pemrograman arduino yang memiliki kemiripan syntax dengan bahasa pemrograman C++. Perangkat output atau komponen pendukung lainnya adalah seperti module relay, chip bluetooth, beberapa sensor jarak, cahaya, radar, flame, dll yang dapat di integrasikan dengan rangkaian fitur IoT Internet of Things berbasis jaringan area AI Artificial Intelligence atau sistem kecerdasan buatan juga dapat diaplikasikan pada sistem Smart Home. Semua fitur dapat diakses menggunakan smartphone/pc/laptop sebagai kontroller atau perangkat lainnya yang mendukung sebagai perangkat control. Pada sistem Smart Home, Mikrokontroler berfungsi sebagai otak dan inti dari segala komponen dengan prinsip kerja mengolah data program dan menjalankan perintah yang digunakan untuk mengontrol perangkat output seperti lampu rumah, robot vacum, penguncian pintu rumah otomatis dan cerdas, dll. Pengontrolan dapat dilakukan melalui aplikasi smartphone atau hardware kontroler joystick, arrow panel yang saling terhubung antara mikrokontroler dan perangkat output melalui konektivitas bluetooth, jaringan area internet, nirkabel wireless LAN. Di dalam Mikrokontroler terdapat rangkaian yang berisi logika suatu data. Logika tersebut dapat diatur dengan perangkat elektronik seperti laptop/pc yang melalui proses input dan output. Pada setiap mikrokontroler menerapkan bahasa khusus sesuai kompatibilitas setiap perangkat. Logika bersifat umum atau logika dasar dapat berupa dalam bentuk kode angka 1 sebagai sinyal "HIGH" yang berfungsi mentrigger/mengaktifkan suatu data dan kode angka 0 sebagai sinyal "LOW" yang berarti mati/padam. Salah satu contoh penerapan teknologi sistem smart home yang mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sistem pencahayaan pintar berbasis otomatisasi yang disesuaikan melalui kondisi cahaya pada suatu ruang. Alasan perangkat pencahayaan pintar ini banyak diaplikasikan di lingkungan perumahan karena minimnya biaya dan proses yang sangat mudah untuk membuat perangkat tersebut. Fungsional yang tinggi juga menjadi salah satu alasannya, karena kontrol operasional lampu menjadi lebih praktis dan simpel. Komponen yang digunakan sangat mudah dijangkau dan wiring atau pengkabelan jalurnya sangat sederhana. Pada sistem pencahayaan pintar, menggunakan komponen utama yaitu mikrokontroler Arduino dengan seri UNO yang berfungsi sebagai otak pengolah data dan menghasilkan instruksi guna menjalankan rangkaian lampu otomatis. Selain itu, juga memanfaatkan sensor LDR Light Dependent Resistor sebagai pengatur sinyal dalam bentuk hambatan listrik yang nilainya bervariabel berdasarkan intensitas cahaya yang diterima. Kemudian, komponen penerima sinyal atau pelaksanaan instruksi yang digunakan yaitu relay DC 5 Volt dan lampu 220 Volt yang pada umumnya terpasang untuk penerangan dalam rumah. 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
PemanfaatanArduino Terdapat banyak sekali manfaat penggunaan arduino dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya: 1. Untuk mengatur kecepatan motor 2. Monitoring suhu dan kelembapan Tujuan awal dibuatnya mikrokontroler arduino adalah sebagai perangkat yang murah dan mudah yang ditujukan untuk para pelajar untuk memahami otomatisasi.
Data yang masuk ke mikrokontroler akan diproses berdasarkan perintah atau program yang diberikan. Dalam tahapan ini pulalah diberikan instruksi akan seperti apa perintah yang akan dijalankan perangkat output nantinya. Untuk memberikan perintah pada mikrokontroler Arduino, menggunakan bahasa pemrograman C dan melalui Software Arduino IDE. Pefvr.