Sentralisasiwewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial 5. Modernisasi sebagai proses industrialisasi terutama ditandai oleh . a. Perubahan masyarakat dari tradisional ke modern secara material b. Perubahan masyarakat dari tradisional ke modern secara rohaniah c. Perubahan masyarakat dari kehidupan agraris tradisional ke arah industri modern
NadiaPutri041 NadiaPutri041 IPS Sekolah Menengah Atas terjawab Iklan Iklan JasmineRosanina JasmineRosanina C. Pola pikirsemoga bermanfaat- ^^ Sama Sama makasih^^ Iklan Iklan ngasaliddotkom ngasaliddotkom pikirKarena doraemon itu warna biru dan juga punya mata dan juga punya tenseigan dan juga punya futon dan juga punya sharinggan dan juga punya kagebunshin sinojutsu dan juga punya byakugan dan juga punya tangan dan juga punya kaki lima mks njir jdikan jwbn yg terbaik ya v ^^ hehe Iklan Iklan Pertanyaan baru di IPS kenapa indonesia mengambil impor buah jeruk dari australia pengunaan apk photoshop di sekolah Tolong bantu jawab !! ketika saya dinyatakan tidak naik kelas pada tau pertama di SMA Kolese de Britto, sehingga disuruh untuk membuat refleksi seperti ini 1. Apa yang say … a dapatkan selama 1 tahun di Debritto? 2. Apa yang saya sesali selama di Debritto? 3. Perubahan apa yang akan saya lakukan untuk kedepannya? tolong berikan jawaban 4 paragraf.. apa yang saya dapatkan selama satu tahun di sma? tolong jawab ya kak, kalau bisa poin nya ada banyak. soalnya buat refleksi sekolah saya.. Sebelumnya Berikutnya Iklan
RevolusiIndustri 4.0 4.0 adalah sebuah era baru atau revolusi industri terbaru yang mengacu pada tiga revolusi industri sebelumnya, yaitu: revolusi industry pertama yang ditandai dengan pengenalan pembangkitan listrik pada akhir abad ke-18, kemudian revolusi industry kedua yang ditandai dengan industrialisasi pada awal abad ke-20, dan dan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam sejarah kelahirannya, teori modernisasi muncul sebagai respon peristiwa-peristiwa penting pasca Perang Dunia II, yaitu kemunculan Amerika Serikat sebagai kekuatan dominan di dunia, kemunculan Uni Soviet sebagai kekuatan komunisme, dan kemunculan negara-negara merdeka yang baru di Asia dan Afrika yang mana sebelumnya kawasan-kawasan tersebut terdiri dari daerah bekas jajahan kolonialisme dan imperialisme bangsa Eropa. Teori modernisasi ini berkembang menjadi justifikasi kekuatan Amerika Serikat dalam membendung komunisme serta memperluas pengaruhnya sebagai kekuatan baru di dunia. Dominasi kekuatan Amerika Serikat ini tidak lepas dari adanya pemberian bantuan luar negeri AS terhadap negara-negara di Eropa Barat selama masa Perang Dingin yang bertujuan untuk membangun kembali Eropa Barat yang telah hancur pasca Perang Dunia kedua. Bantuan luar negeri ini merupakan rencana pembangunan ekonomi di Eropa Barat yang diinisiasikan oleh George Marshall. Akan tetapi, Kunz dalam Prasetya, 2016 17 berpendapat bahwa terdapat motif ekonomi dan politik di balik Marshall Plan ini yang berkaitan dengan keterbukaan pasar Eropa Barat bagi produk-produk AS dan keberlangsungan kapitalisme global secara umum. Sementara itu, motif politik di balik adanya Marshall Plan ini berkaitan dengan upaya pencegahan berkembangnya ideologi komunisme di Eropa Barat dan Selatan. Sebagaimana yang kita ketahui, kemunculan Uni Soviet sebagai kekuatan komunis menjadi tantangan yang cukup kuat bagi Amerika Serikat, terlebih Uni Soviet telah berusaha mengembangkan sayap ideologinya ke Eropa Timur dan Asia. Sementara Amerika Serikat sibuk mengurusi negara-negara yang dikhawatirkan berpotensi jatuh ke tangan komunisme, perpolitikan di Amerika Latin malah cenderung mengarah ke sayap kiri, seperti Fidel Castro yang mempertahankan sosialismenya di Kuba. Dan tidak bisa kita hiraukan pentingnya kehadiran negara-negara di Asia dan Afrika yang telah meraih kemerdekaannya sendiri dari kolonialisme Bangsa Eropa juga turut menjadi respon kemunculan teori modenisasi itu sendiri yang menyebabkan negara-negara baru merdeka ini mencoba mengikuti’ sistem politik yang ada di Amerika Serikat. Lagi dan lagi, Amerika Serikat menjadi model bagi negara-negara yang baru saja memerdekakan dirinya karena dianggap berhasil mencapai derajat pembangunan ekonomi sehingga negara-negara berkembang optimis bahwa mereka juga akan bisa seberhasil Amerika modernisasi ini sendiri sebenarnya mewarisi pemikiran dari teori evolusi oleh Auguste Comte dan teori fungsionalisme oleh Talcott Parsons. Dalam teori evolusi, masyarakat akan berkembang dari tradisional primitif menuju masyarakat modern maju, sementara teori fungsionalisme menggambarkan masyarakat seperti tubuh manusia yang bekerja sesuai fungsinya masing-masing. Fungsionalisme ini meyakini adanya mobilitas sosial sehingga membuat setiap orang bisa meningkatkan dan menurunkan stuktur sosialnya. Ini menunjukan bahwa betapa pentingnya sebuah kualifikasi terhadap posisi-posisi sosial sehingga status sosial seseorang kini bisa diraih sesuai dengan kepantasannya. Dalam tulisan ini, penulis akan membandingkan teori modernisasi mengenai tahapan pembangunan ekonomi oleh W. W. Rostow dan pendekatan tradisi Amerika Latin oleh Wiarda. Berikut lima tahapan pembangunan ekonomi sebagai suatu tahap proses modernisasi menurut Rostow Matunhu, 2011 66, yaituMasyarakat tradisional. Dalam masyarakat ini ditandai dengan adanya pertanian yang subsisten dan perdagangan untuk lepas landas. Tahap ini ditandai dengan adanya spesialisasi, produksi barang surplus, dan perdagangan, serta infrastruktur transportasi yang mendukungLepas landas. Ditandai dengan meningkatnya industrialisasi dan peralihan ekonomi dari sektor pertanian ke kematangan. Dalam tahap ini, terjadi diversifikasi ekonomi ke daerah baru dan sedikit ketergantungan terhadap impor. Keadaan perekonomian terus bertumbuh, perluasan pemakaian teknologi modern pada kegiatan perkonomian, peralihan industri baru secara tingkat tinggi. Pada tahap ini, perekonomian telah menuju konsumsi massa dan pelayanan jasa semakin lima tahap pembangunan ini, kita dapat melihat apakah semua proses pertumbuhan ekonomi suatu negara sudah dijalankan. Rostow juga menyebutkan bahwa negara yang melindungi kepentingan para pengusaha dalam melakukan akumulasi modal sehingga negara dapa menuju pertumbuhan ekonomi yang tinggi Rahayu, tanpa tahun 77. Semakin berkembangnya perekonomian dan pasar, maka semakin mendorong kemajuan bidang lainnya, seperti demokrasi dalam suatu negara. Oleh karena itu, Rostow dan beberapa ahli lainnya juga merancang sebuag program bantuan luar negeri AS bantuan ekonomi internasional yang bertujuan untuk menyokong pendidikan, kemakmuran, dan kelas menengah di negara-negara berkembang, sehingga nantinya mengarahkan mereka ke dalam proses modernisasi dan pendekatan tradisi Amerika Latin yang dikemukakan oleh Howard J. Wiarda, ia melihat perkembangan yang terjadi di Amerika Latin tidak terlepas pengaruhnya dari sejarah dan pengalaman yang dimiliki oleh negara-negara di Amerika Latin yang tentunya berbeda dengan pengalaman yang dialami oleh negara-negara Barat. Jelas ini menjadi sebuah kritik bagi modernisasi yang memang benar adanya bahwa teori ini dianggap terlalu eurosentris atau westernisasi atau amerikanisasi seolah-olah negara-negara Barat patut dijadikan acuan bagi negara-negara berkembang untuk dapat memajukan negaranya. Menurut Wiarda, Amerika Latin memiliki sejarah panjang mengenai organis-statisme, korporatisme, religuitas, elitism, patrimonialisme, dan otoritarianisme. Sepanjang sejarahnya, sistem politik di Amerika Latin cenderung bersifat hierarkis dan top-down, sistem ekonominya pun bersifat merkantilis dan statis, terdapat sistem kelas kasta yang cukup kuat di tengah masyarakatnya, sistem hukum yang berdasar pada hukum sipil civil law, absolutism agama, dan sistem pendidikan yang deduktif. Amerika Latin cenderung menekankan hak kelompok atau korporat dibandingkan hak individu, menjunjung persatuan dan monoisme dibandingkan keanekaragaman dan pluralisme, serta pemerintah pusat yang kuat dibanding memperhatikan sistem check and balances. Berikut tabel perbandingan antara pendekatan modernisasi developmental yang dikemukakan oleh Rostow dan pendekatan tradisi Amerika Latin oleh Wiarda Sumber Penulis Nampaknya, Amerika Serikat berupaya membimbing dan mengarahkan Amerika Latin untuk melakukan perubahan sosial yang mengarah pada proses modernisasi, sehingga tidak hanya “mengajari” orang Amerika Latin untuk mengadakan pemilihan umum saja, tetapi juga mengajari cara meliberalisasi dan memprivatisasi ekonomi negara mereka, serta bergabung dengan asosiasi perdagangan bebas. Menggunakan perspektif developmentalisme, pertumbuhan ekonomi suatu negara diasumsikan akan mendorong adanya perubahan sosial sehingga memiliki korelasi yang positif terhadap adanya liberalisme, pluralisme, serta kelas sosial menengah yang stabil. Sayangnya, asumsi ini tidak cukup relevan untuk menjelaskan kondisi perkembangan yang terjadi di Amerika Latin. Wiarda menjabarkan beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan tersebut, yaituKeterbatasan liberalisasi dan privatisasi ekonomi di negara Amerika Latin. Hal ini kembali lagi kepada tradisi yang telah melekat pada sistem ekonomi yang dianut oleh mayoritas negara di Amerika Latin dimana perekonomian cenderung dikuasai oleh negara, tetap mempertahankan sistem merkantilis dan statis dibandingkan mengembangkan sistem yang mendorong entrepreneurial dan Serikat telah meninggalkan integrasi ekonomi dengan negara-negara di Amerika Latin sehingga kini segala inisiatif integrasi tersebut diserahkan kembali ke tangan negara-negara Amerika perubahan sosial sedang berlangsung, tetapi masyarakat masih tetap terbagi ke dalam kelas dan garis keturunan yang ketat, ketidaksetaraan meningkat antara si kaya dan si miskin, kelompok elite masih tetap memonopoli kekuasaan yang mana ini bertentangan dengan teori fungsionalisme dalam proses modernisasi yang menjunjung meritokrasi, belum adanya kelas menengah yang stabil, keterbatasan pluralisme, dan belum adanya masyarakat yang liberal, egaliter, dan berkeadilan sistem demokrasi formal sudah dibangun, namun demokrasi di Amerika Latin sendiri masih cenderung terbatas dan terkontrol limited, controlled democracy. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
MAKALAHTEORI SOSIAL INDONESIA IMPLEMENTASI PEMIKIRAN MANSHUR FAQIH DALAM MENGATASI NEOLIBERALISME SEBAGAI DAMPAK GLOBALISASI Dosen Pengampu : Dr. Nasiwan, M.Si. Disusun Oleh : RAHMAT ARDHANA SUSILA NIM 16416241013 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018 1 KATA PENGANTAR Assalamualaikum puja dan puji syukur atas
Selainitu , kriminalitas juga terjadi sebagai akibat dari kehidupan pada era globalisasi yang telah mengalami demoralisasi. Pencemaran Lingkungan. Masuknya perusahaan asing dan pembangunan sebagai proses dari globalisasi telah membawa perubahan pula dalam lingkungan alam. Berbagai kemudahan telah kita rasakan sebagai dampak dari globalisasi.
4 Angka Tabungan Perkembangan sector manufaktur/industri selama tahap industrialisasi memerlukan investasi dan modal. Finansial capital merupakan factor utama dalam proses industrialisasi dalam sebuah masyarakat, sebagaimana terjadi di Inggeris pada umumnya Eropa pada awal pertumbuhan kapitalisme yang disusul oleh revolusi industri.
PerbedaanGlobalisasi, Modernisasi & Westernisasi. Globalisasi: peningkatan kesalingketergantungan antar negara di dunia, tidak ada satupun negara yang dapat hidup sendiri tanpa dengan adanya bantuan negara lain. Modernisasi: mengubah cara berpikir dari tradisional dan irrasional menjadi cara berpikir yang rasional, efisiensi dan praktis.
Perkembanganini ditandai oleh proses industrialisasi di Inggris. Abad ke 18 merupakan titik kemajuan proses industrialisasi di Inggris dimana dttemukan berbagai inovasi terutama inovasi teknologi yang mendorong ditemukan mesin-mesin industri pabrik. Proses modernisasi politik memiliki tiga ciri Pokok yaitu : Pertama, peningkatan pemusatan
Olehsebab itu di dalam suatu masyarakat madani (civil society) hak azasi manusia (HAM) merupakan inti dari kehidupan bersama. Sedangkan Good Governance yang berawal dari usulan usulan Badan-badan Pembiayaan Internasional, oleh Bank Dunia dirumuskan sebagai " the exercise of political powers to manage a nation's affairs".
Sentralisasiwewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial Modernisasi sebagai proses industrialisasi terutama ditandai oleh . a. Perubahan masyarakat dari tradisional ke modern secara material b. Perubahan masyarakat dari tradisional ke modern secara rohaniah c. Perubahan masyarakat dari kehidupan agraris tradisional ke arah industri modern d.
5CFv. izv9wm64dg.pages.dev/11izv9wm64dg.pages.dev/329izv9wm64dg.pages.dev/193izv9wm64dg.pages.dev/65izv9wm64dg.pages.dev/135izv9wm64dg.pages.dev/671izv9wm64dg.pages.dev/44izv9wm64dg.pages.dev/646izv9wm64dg.pages.dev/113izv9wm64dg.pages.dev/701izv9wm64dg.pages.dev/845izv9wm64dg.pages.dev/104izv9wm64dg.pages.dev/549izv9wm64dg.pages.dev/245izv9wm64dg.pages.dev/780
modernisasi sebagai proses industrialisasi terutama ditandai oleh